Tinjau Audio Kajian
Faedah-faedah Saling Memberi Hadiah
- Kategori: Akhlaq dan Nasehat
Saling memberi hadiah adalah hal yang mestinya dibiasakan. Namun demikian hal itu mesti diselaraskan dengan syariat. Tidak memberikan kepada lawan jenis jika tidak aman dari fitnah. Tidak pula memberikannya karena panggilan dengan perayaan tertentu yang merupakan budaya non-Islam seperti ulang tahun, Hari Valentine, dan sebagainya.
Menimbulkan Rasa saling Mencintai
Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, Nabi shallallahu' alaihi wa sallam bersabda, tahaadu tahaabbu,
تَهَادَوْا تَحَابُّوا
“Salinglah memberi hadiah, maka kalian akan saling mencintai.” (HR. Bukhari dalam Al-Adab Al-Mufrod, no. 594. Hadits ini dihasankan oleh Syaikh Al-Albani dalam Al-Irwa ', no. 1601. Syaikh Musthofa Al- 'Adawi dalam catatan kaki Fiqh Al-Akhlaq menyatakan bahwa sanad haditsnya hasan dengan syawahidnya)
Nabi menerima hadiah dan menolak sedekah
حدثنا عبد الرحمن بن سلام الجمحي حدثنا الربيع يعني ابن مسلم عن محمد وهو ابن زياد عن أبي هريرة أن النبي صلى الله عليه وسلم كان إذا أتي بطعام سأل عنه فإن قيل هدية أكل منها وإن قيل صدقة لم يأكل منها
Telah menceritakan kepada kami Abdurrahman bin Sallam Al Jumahi telah menceritakan kepada kami Ar Rabi 'bin Muslim dari Muhammad bin Ziyad dari Abu Hurairah bahwasanya; "Jika Nabi shallallahu 'alaihi wasallam diberi makanan, maka beliau pasti menanyakannya. Bila dikatakan bahwa adalah hadiah, maka beliau biayanya, dan jika itu adalah sedekah, maka beliau tidak makannya." [HR Muslim no. 1790].
Adab-adab Duduk dalam Majelis
- Kategori: Akhlaq dan Nasehat
Bismillah
Kajian kitab Minhajul karya Muslim syaikh Abu Bakar Jazairiy rahimahullah.
Berikut intisari adab-adab di dalam majelis:
1. Jika Anda ingin mempersembahkan hal-hal yang berarti Anda ingin mengucapkannya di tempat yang tersedia.
Sabda Rasullulah صلی الله عليه وسلم: "Bilamana kamu telah sampai pada suatu majelis, yang berartilah salam, dan ingin duduk kemudian duduklah, kemudian bersusah payah untuk pergi ucapkanlah salam, sebab tidakkah yang pertama yang lebih baik dari yang terakhir." (HR Di Tirmidzi no 2706, Berkata Al Albani hadits ini hasan shahih).
2. Tidak menyuruh orang lain berdiri, pindah atau menggeser tempat duduknya.
Rasullulah صلی الله عليه وسلم "Melarang seseorang membangunkan orang lain yang sedang duduk (dari tempatnya semula) kemudian dia duduk, akan tetapi bergeserlah dan berlapanglah." (HR Bukhari).
3. Jika ada yang bangkit dari tempat duduknya maka dia akan lebih memilih tempat-tempat tersebut.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Jika ada seseorang dari Anda duduk dari baliknya dia lebih berhak atasnya" (HR. Tirmidzi no. 2132 dan Ibnu Majah no. 2377)
4. Jangan Duduk di tempat orang lain atau berkumpul bersama orang lain kecuali seizinnya.
Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, “Janganlah ada salah satu dari kalian yang ada dari tempat duduknya kemudian duduk disitu. Anda harus melapangkan atau melonggarkan (agar yang lain bisa duduk) ” (HR Muslim no. 11).
Rasulullah juga bersabda, "Tidak ada halal bagi seseorang untuk membedakan dua orang kecuali seizin keduanya" (HR. Abu Dawud no. 4825)
Artikel Lainnya ...
Halaman 1 dari 111
Cari Artikel
Silakan Pilih
 |
 |
 |
Mailing List
Perbarui Artikel
Tamu Online
Saat ini ada 25 tamu online
Komentar
Posting Komentar