Langsung ke konten utama

Postingan

Menampilkan postingan dari Mei, 2019

HADITS-HADITS DHA'IF (LEMAH) TENTANG KEUTAMAAN MENUNTUT ILMU

6 Hadis Dha'if tentang Keutamaan Menuntut Ilmu Oleh: Firman Nur Shiddiq As-Salafiy  Ilmu bagaikan cahaya penerang, terutama bagi siapa saja yang memilikinya. Oleh karena itu menuntut ilmu adalah sesuatu yang sangat mulia, sampai-sampai Allah swt berjanji akan mengangkat derajat orang-orang yang berilmu (QS. 59: 11). Al-Baghawi dalam tafsirnya ketika menafsirkan ayat tersebut menerangkan bahwa orang-orang yang beriman akan diangkat derajatnya karena keutamaan ilmu mereka ( Ma’alim al-Tanzil , vol. VIII, hal. 58). Bahkan Syaikh Yusuf Qaradhawi membuat satu bab khusus tentang prioritas ilmu atas amal  (awlawiyah al-‘ilmi ‘ala al-‘amal)  ( Fiqh al-Awlawiyat,  hal. 49). Ibnu ‘Abd al-Barr (w. 463 H), seorang ulama yang berasal dari Andalusia juga menyusun kitab khusus yang membahas tentang hakikat dan keutamaan menuntut ilmu. Beliau memberi nama kitabnya dengan nama  Jami’ Bayan al-‘Ilmi wa Fadhlihi . Tidak hanya Syaikh Yusuf Qaradhawi dan Ibnu ‘Abd al-Barr yang member

HADITS-HADITS DHA'IF (LEMAH) YANG TERKENAL DI MASYARAKAT

Khutba Beberapa Hadits-Hadits Dhoif yang Terkenal (Masyhur) di Masyarakat Kita HADITS-HADITS DHOIF YANG TERKENAL (MASYHUR) KAJIAN ISLAM PILIHAN RESENSI BUKU Bismillaah wa shalatu wa salaamu ‘ala Rasulillaah Ikhwany wa Akhwaty fillaah waffaqaniyallaahu wa iyyakum jami’an Hadits-hadits lemah (dhoif) yang tersebar di kalangan kaum muslimin banyak sekali, namun mereka tak sadar bahwa hadits-hadits dhoif bukanlah berasal dari Rasulullaah Shallallaahu ‘alaihi wa sallaam. Oleh karena itu, kita tidak boleh ber-hujjah dan beramal dengan hadits dhoif tersebut. 1.Tuntutlah Ilmu Sampai ke Negeri Cina Hadits dhoif (lemah), apalagi palsu, tidak boleh dijadikan dalil dan hujjah dalam menetapkan suatu aqidah dan hukum syar’i di dalam Islam. Demikian pula, tidak boleh diyakini hadits tersebut sebagai sabda Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallaam. Di antara hadits-hadits dhoif (lemah) yang masyhur digunakan oleh para khatib dan da’i dalam mendorong manusia