Langsung ke konten utama

ALSOFWAH.OR.ID

Konsultasi | Bulletin | Do'a | Fatwa | Hadits | Khutbah | Kisah | Mu'jizat | Qur'an | Sakinah | Tarikh | Tokoh | Aqidah | Fiqih | Sastra | Resensi |
Dunia Islam | Berita Kegiatan | Kajian | Kaset | Kegiatan | Materi KIT | Firqah | Ekonomi Islam | Analisa | Senyum | Download |

Menu Utama
·Home
·Tentang Kami
·Buku Tamu
·Produk Kami
·Formulir
·Jadwal Shalat
·Kontak Kami
·Download Artikel
·Download Murattal

Aqidah
·Dasar-Dasar Iman (2) : Iman Kepada Malaikat
·Dasar-Dasar Iman (1) : Iman Kepada Allah

Firqah (Aliran-aliran)
·JAMAAH ISLAMIYAH MESIR 5
·JAMAAH ISLAMIYAH MESIR 4

Analisa
·Kerancauan Ilmu Hisab Dalam Penentuan Awal & Akhir Ramadhan
·Studi Kritis Seputar Puasa Hari Sabtu

Ekonomi Islam
·KPR Bank Syariah Ternyata Penuh Dengan Riba
·Produk Al-Mudharabah (Bagi Hasil) Dalam Islam Sebagai Solusi Perekonomian Islam

Produk Kami

Informasi!
·Buku Fiqih Tingkat SMP/MTS/Ponpes
·Kajian Bulanan Masjid Al-Sofwa: Perbedaan Menerima Ilmu dan Mencari Ilmu Agama
·Buku Murah Al-Sofwa

Liputan Kegiatan
·Konsultasi Islam
·Penyaluran Hewan Qurban
·Santunan Yatim

Konsultasi Online

Ust.Husnul Yaqin, Lc

Ust.Amar Abdullah

Ust.Saed As-Saedy, Lc

Fatwa Seputar Sholat


Info Khusus


Kajian Islam
·Ada Apa Dengan Valentine's Day..??
·Mutiara Fiqih Islam
·KITAB TAUHID 3
·Untuk Diketahui Setiap Muslim

SMS Dakwah Hari Ini

لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ Allah berfirman,yang artinya, Tidak ada yang serupa dengan Dia dan Dia-lah Yang Maha Mendengar lagi Maha Melihat.(QS.Asy-Syura:11)

Index SMS Dakwah )

Telah Terbit Buku Fiqih Tingkat SMP/MTS/Ponpes :: Dapatkan !!! Buku-buku Keislaman yang berkualitas dengan harga terjangkau dalam Program Buku Murah Al-Sofwa :: Download Buku: Ada Apa Dengan Valentine's Day ::

Buhul Tali yang Amat Kuat

Segala puji bagi Allah yang telah dan masih mengaruniakan kepada kita "Buhul Tali yang Amat Kuat”, itulah iman yang benar yang tidak tercampuri dengan sedikitpun unsur kesyirikan dan keraguan. Allah berfirman: 
فَمَنْ يَكْفُرْ بِالطَّاغُوتِ وَيُؤْمِنْ بِاللَّهِ فَقَدِ اسْتَمْسَكَ بِالْعُرْوَةِ الْوُثْقَى لَا انْفِصَامَ لَهَا

"Karena itu barangsiapa yang ingkar kepada Thaghut dan beriman kepada Allah, maka sesungguhnya ia telah berpegang kepada buhul tali yang amat kuat yang tidak akan putus." (QS. Al-Baqarah: 256)

Inilah jalan yang benar

Maka, barangsiapa kafir (mengingkari) kepada segala apa yang disembah selain Allah dan beriman kepada Allah, maka ia telah berjalan lurus dan tegak di atas jalan yang benar, berpegang kepada agama dengan tali yang paling kokoh yang tidak akan terputus. (At-tafsir Al-Muyassar, 1/42)

Adapun jalan yang salah adalah sebaliknya, yaitu, tidak mengingkari segala apa yang disembah selain Allah namun justru menetapkan dan melakukan peribadatan kepada selain Allah, atau menyekutukan-Nya dengan yang lainnya, dan ia tidak beriman kepada Allah Rabb dan Ilah (sesembahan)nya yang hak. Apabila demikian halnya, maka sungguh ia sedang meniti jalan yang bengkok dan tegak di atas jalan yang batil, ia telah berpegang dengan tali yang paling rapuh yang sangat mudah terputus. Semoga Allah menyelamatkan kita darinya. Aamiin

Dasar-Dasar Iman

Pembaca yang budiman, Iman kepada Allah merupakan salah satu dasar-dasar iman. Dasar iman yang lainnya, yaitu iman kepada para malaikat-Nya, iman kepada kitab-kitab-Nya, iman kepada para rasul-Nya, iman kepada hari Akhir, dan iman kepada takdir yang baik dan yang buruk.

Dasar-dasar ini telah ditunjukkan oleh Kitabullah dan sunnah Rasul-Nya.

Allah berfirman: 
لَيْسَ الْبِرَّ أَنْ تُوَلُّوا وُجُوهَكُمْ قِبَلَ الْمَشْرِقِ وَالْمَغْرِبِ وَلَكِنَّ الْبِرَّ مَنْ آمَنَ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ وَالْمَلَائِكَةِ وَالْكِتَابِ وَالنَّبِيِّينَ

"Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari Kemudian, malaikat-malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi." (QS. Al-Baqarah: 177)

Dan tentang takdir, Allah berfirman: 
كُلَّ شَيْءٍ خَلَقْنَاهُ بِقَدَرٍ, وَمَا أَمْرُنَا إِلَّا وَاحِدَةٌ كَلَمْحٍ بِالْبَصَرِ

"Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran. Dan perintah Kami hanyalah satu perkataan seperti kejapan mata." (QS. Al-Qamar: 49-50)

Nabi juga bersabda sebagai jawaban terhadap malaikat ketika bertanya tentang iman: 
أَنْ تُؤْمِنَ بِاللَّهِ وَمَلاَئِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ وَالْيَوْمِ الآخِرِ وَتُؤْمِنَ بِالْقَدَرِ خَيْرِهِ وَشَرِّهِ]

"(Imam adalah) engkau mengimani Allah, para malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, rasul-rasul-Nya, hari kemudian dan mengimani takdir yang baik dan yang buruk." (HR. al-Bukhari, I/19, 20 dan Muslim, I/37)

Dasar Iman yang Pertama : Iman kepada Allah

Iman kepada Allah mengandung empat unsur:

1. Mengimani Wujud (adanya) Allah, yaitu bahwa Allah itu ada.

2. Mengimani Rububiyah Allah, yaitu mengimani sepenuhnya bahwa Dialah Rabb satu-satunya, tidak ada sekutu dan tidak ada penolong bagi-Nya. Dialah Dzat yang menciptakan, memberikan rizki, memiliki segala sesuatu serta memerintah.

3. Mengimani Uluhiyah Allah, yaitu benar-benar mengimani bahwa Dialah Ilah (sesembahan) yang benar dan satu-satunya, tidak ada sekutu bagi-Nya. Allah berfirman: 
وَإِلَهُكُمْ إِلَهٌ وَاحِدٌ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ

"Dan Tuhanmu adalah Tuhan yang Maha Esa; tidak ada Tuhan (yang hak) melainkan Dia yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang." (QS. Al-Baqarah: 163) 
ذَلِكَ بِأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْحَقُّ وَأَنَّ مَا يَدْعُونَ مِنْ دُونِهِ هُوَ الْبَاطِلُ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ الْعَلِيُّ الْكَبِيرُ

"Yang demikian itu, adalah karena sesungguhnya Allah, Dialah (tuhan) yang hak dan sesungguhnya apa saja yang mereka seru selain dari Allah, itulah yang batil, dan sesungguhnya Allah, Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha besar." (QS. Al-Hajj: 62)

4. Mengimani Asma dan Sifat Allah, yakni menetapkan nama-nama dan sifat-sifat yang sudah ditetapkan Allah untuk diri-Nya dalam kitab suci-Nya atau sunnah Rasul-Nya dengan cara sesuai dengan kebesaran-Nya tanpa tahrif (penyelewengan), ta’til (penghapusan), takyif (menanyakan bagaimana?) dan tamtsil (menyerupakan). Allah berfirman: 
وَلِلَّهِ الْأَسْمَاءُ الْحُسْنَى فَادْعُوهُ بِهَا وَذَرُوا الَّذِينَ يُلْحِدُونَ فِي أَسْمَائِهِ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوا يَعْمَلُونَ

"Dan Allah memiliki asmaa-ul husna (nama-nama yang terbaik), maka bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut asmaa-ul husna itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyimpang dari kebenaran dalam (menyebut) nama-nama-Nya, mereka kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang telah mereka kerjakan." (QS. Al-A’raf: 180)

Dia juga berfirman: 
لَيْسَ كَمِثْلِهِ شَيْءٌ وَهُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ

"Tidak ada sesuatupun yang serupa dengan Dia, dan Dia-lah yang Maha mendengar dan melihat." (QS. Asy-Syuura: 11)

Maka, jika Allah menetapkan untuk diri-Nya bahwa Dia Maha mendengar, maka pendengaran itu sudah maklum dari segi maknanya, yaitu kemampuan menangkap suara-suara. Tetapi hakikat hal itu dinisbatkan kepada pendengaran Allah tidak maklum, karena hakikat pendengaran jelas berbeda, walau pada makhluk sekalipun. Jadi perbedaan hakikat itu antara pencipta dan yang diciptakan jelas lebih jauh berbeda.

Begitu juga, bila Allah memberitahukan tentang diri-Nya bahwa Dia bersemayam di atas arsy-Nya, sebagaimana firman-Nya: 
الرَّحْمَنُ عَلَى الْعَرْشِ اسْتَوَى

"(yaitu) Tuhan yang Maha Pemurah yang bersemayam di atas 'Arsy." (QS. Thaha: 5)

Maka, bersemanyam dari segi asal maknanya sudah maklum tetapi hakikat bersemayamnya Allah itu tidak dapat diketahui. Pada makhluk, hakikat bersemayam di antara mereka berbeda-beda. Bersemanyam di atas kursi yang diam tentu berbeda dengan bersemayam di atas tunggangan yang sudah dijinakkan. Bila perbedaan pada makhluk demikian jelasnya, tentu perbedaannya antara pencipta dan makhluk sangat jelas dan nyata.

Buah Iman Kepada Allah 

Keimanan seseorang yang benar kepada Allah memberikan buah yang baik, di antaranya yaitu:

1. Merealisasikan pengesaan Allah sehingga tidak menggantungkan harapan kepada selain Allah, tidak takut kepada yang lain, dan tidak menyembah kepada selain-Nya.

2. Menyempurnakan kecintaan terhadap Allah, mengagungkan-Nya sesuai dengan nama-nama-Nya yang indah dan sifat-sifat-Nya yang maha tinggi.

3. Merealisasikan ibadah kepada Allah dengan mengerjakan apa yang diperintah serta menjauhi apa yang dilarang-Nya.

Pembaca yang budiman, demikianlah bahasan singkat mengenai dasar iman yang pertama, yaitu Iman kepada Allah. Semoga Allah mengaruniakan kekokohan iman kepada kita sehingga tetap berpegang teguh dengan buhul tali yang amat kuat ini. Amiin.

Pada edisi berikutnya, akan dilanjutkan dengan bahasan mengenai dasar-dasar iman yang kedua, yaitu iman kepada malaikat-Nya. Wallahu a’lam

Referensi 

1. At-Tauhiid Lishshoffi ats-Tsaniy al-‘Aliy, Tim Ahli Tauhid.
2. Syarh Ushulil Iman, Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin.
3. At-Tafsir al-Muyassar, Kumpulan Pakar Tafsir.



Oleh: Amar Abdullah

Statistik Situs
Kamis,13-12-2018 M 29:25:56
Hijri: 5 Rabiuts Tsani 1440 H
Hits ...: 230625342
Online : 79 users

Pencarian

cari di


Iklan

















Jajak Pendapat
Rubrik apa yang paling anda sukai di situs ini ?

Analisa
Buletin
Fatwa
Kajian
Khutbah
Kisah
Konsultasi
Nama Islami
Quran
Tarikh
Tokoh
Doa
Hadits
Mu'jizat
Sakinah
Akidah
Fiqih
Sastra
Resensi
Dunia Islam
Berita Kegiatan
Kaset
Kegiatan
Materi KIT
Firqah
Ekonomi Islam
Senyum
Download

Hasil Jajak Pendapat


Mutiara Hikmah

ِاصْبِرْ عَلىَ النَّائِباَتِ وَاسْتَعَذَ بِاللهِ مِنَ النَّارِ بِالتَّقْوَى Imam Syafi-i berkata, Bersabaralah terhadap berbagai musibah dan mohonlah perlindungan kepada Allah dari neraka dengan bertakwa. (Manaqib Imam Syafi'i)

Index Mutiara )

Fiqh Wanita


Senyum
Tes Kecerdasan !
Jawablah pertanyaan dibawah ini tanpa melihat kunci jawaban terlebih dahulu !

Pertanyaan pertama: jika anda sedang mengikuti lomba lari, kamudian anda bisa mendahului pelari yang kedua, maka pada urutan berapakah anda sekarang?????

Jawaban !
jika anda menjawab bahwa anda diurutan pertama
Maka jawaban anda salah 
Sebab jika anda mendahului pelari kedua maka anda hanya menggantikan posisinya diurutan kedua tidak menggantikan posisi pelari urutan pertama.

Sekarang soal kedua: tapi jawablah dengan cepat gak pake lama, oke ?

Pertanyaan: jika anda mendahului pelari terakhir, maka anda diurutan …… ????

Jawaban:
Jika jawaban anda adalah terakhir atau sebelum akhir, maka jawaban anda salah

Karena bagaimana mungkin anda mendahului pelari terakhir padahal yang terakhir itu adalah anda !!!?

Fatwa Puasa


Kajian Ramadhan


Fatwa Haji & Qurban

YAYASAN AL-SOFWA
Jl.Raya Lenteng Agung Barat No.35 PostCode:12810 Jakarta Selatan - Indonesia
Phone: 62-21-78836327. Fax: 62-21-78836326. e-mail: info@alsofwah.or.id | website: www.alsofwah.or.id | Member Info Al-Sofwa
Artikel yang dimuat di situs ini boleh dicopy & diperbanyak dengan syarat mencantumkan sumber: http://alsofwah.or.id serta tidak untuk komersil.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

TAHLILAN (SELAMATAN KEMATIAN ) ADALAH BID’AH MUNKAR DENGAN IJMA’ PARA SHAHABAT DAN SELURUH ULAMA ISLAM

TAHLILAN (SELAMATAN KEMATIAN ) ADALAH BID’AH MUNKAR DENGAN IJMA’ PARA SHAHABAT DAN SELURUH ULAMA ISLAM Oleh : Al-Ustadz Abdul Hakim bin Amir Abdat عَنْ جَرِيْربْنِ عَبْدِ اللَّهِ الْبَجَلِيِّ قَالَ : كُنَّا نَرَى (وفِى رِوَايَةٍ : كُنَا نَعُدُّ) اْلاِجْتِمَاع اِلَى أَهلِ الْمَيِّتِ وَصَنْعَةَ الطَّعَامِ (بَعْدَ دَفْنِهِ) مِنَ الْنِّيَاحَةِ “Dari Jarir bin Abdullah Al Bajaliy, ia berkata : ” Kami (yakni para shahabat semuanya) memandang/menganggap (yakni menurut madzhab kami para shahabat) bahwa berkumpul-kumpul di tempat ahli mayit dan membuatkan makanan sesudah ditanamnya mayit termasuk dari bagian meratap” TAKHRIJ HADITS Hadits ini atau atsar di atas dikeluarkan oleh Imam Ibnu Majah (No. 1612 dan ini adalah lafadzhnya) dan Imam Ahmad di musnadnya (2/204 dan riwayat yang kedua bersama tambahannya keduanya adalah dari riwayat beliau), dari jalan Ismail bin Abi Khalid dari Qais bin Abi Hazim dari Jarir sebagaimana tersebut di atas. Saya berkata : Sanad Hadits ini sha...

RADIOMUSLIM.COM

JADWAL ACARA HARI INI 05: 30-07: 00  Ust Seno Aji Imanullah Live Studio Radio Muslim Jogja 07: 00-08: 00  Ceramah Singkat dan Murottal 08: 00-09: 00  Kajian Tematik (Masjid Baiturrahman Congcat), Ust Afifi Abdul Wadud 09: 00-11: 00  Kajian Tematik Pilihan (rekaman), Asatidzah Pilihan 11: 00-12: 00  Pilihan Ceramah Singkat dan Murottal 12: 00-13: 00  Siaran Jeda (Murottal, Ceramah Pendek) 13: 00-14: 00  Fiqh Muyassar (Rekaman), Ust Aris Munandar 14: 00-15: 00  Pilihan Ceramah Singkat dan Murottal 15: 00-16: 00  Siaran Jeda (Murottal, Ceramah Pendek) & Dzikir Sore 16: 30-17: 00  Live Ustadz Setyo Susilo dari Hamalatul Quran Kajian Bahasa Jawa 17: 00-18: 00  Siaran Jeda (Murottal, Ceramah Pendek) 18: 00-19: 00  Kajian Kitab Sittu Durror (Live MPR), Ust Afifi Abdul Wadud 19: 00-20: 00  Siaran Jeda 20: 00-21: 00  Ustadz Aris Munandar Hidup Hamalatul Quran 21: 00-22:...

MUSLIMAH.OR.ID

Search... Menggapai Kebahagiaan Muslimah di Atas Jalan Salaful Ummah Parenting Islami (50): Berbuat Adil dalam Pemberian dan Hadiah kepada Anak-Anak Muhammad Saifudin Hakim   December 9, 2018 Hendaknya orang tua bertakwa kepada Allah Ta’ala dalam memberikan kepada anak-anaknya dengan bersi ... Bolehkah Mengambil Hadiah Dari Bank? Ammi Nur Baits, ST., BA.   December 7, 2018 Mengingat rekening tabungan yang ada di bank adalah utang maka hadiah yang diberikan bank statusnya ... Menyentuh Mushaf Bagi Wanita Haid Redaksi Muslimah.Or.Id   December 2, 2018 Diperbolehkan bagi orang yang berhadas untuk menyentuh mushaf. Meskipun demikian, menyentuh mushaf d ... Menggugurkan Janin Karena Khawatir Terlahir Cacat Redaksi Muslimah.Or.Id   November 30, 2018 Hendaknya keputusan aborsi diambil atas dasar perndapat beberapa dokter spesialis...